Jumat, 14 Oktober 2011

puisi ketuhanan

Ketuhanan

Majas Personifikasi

Gunung seakan memandangi kita
Bulan seakan mengikuti kita
Angin berhembus membisiki kita
Harus kita sadari tuhan slalu mengawasi

Majas Disonansi

Dalam gelap terang ku slalu berdoa
Hidup mati ku karenanya
Jatuh bangun melewati rintangannya
Dalam suka duka ku slalu mengingatnya

Majas Anafora (Rima Awal)

Mengingatmu terpaksa menjadi ikhlas
Mengingatmu tak ada rasa takut
Mengingatmu kesusahan terasa nikmat
Mengingatmu adalah kewajibanku

Rima Tengah

Takbir ku bertanda menyapamu
Ruku ku bertanda menghormatimu
Sujud ku bertanda menyembahmu
Sholat ku hanyalah untukmu

Rima Silang

Tuhanku yang maha Agung
Sujudku di sajadahmu
Mengingat akan dosa yang menjadi gunung
Maafkanlah yaa gustiku

Majas Asonansi

Merintih menadah kepadamu
Seakan tak terasa pipi ini terbasahi
Memohon ampun dari dalam hati
Agar bahagia diAkhirat nanti

Majas Alitrasi

Tuhan tidak tidur
Tuhan tidak tuli
Takutlah terhadap tuntutannya
Tuhan terima tobat

Rima Akhir

Malaikat datang dengan tujuannya
Tiada kata yang diucapkan selain namanya
Menyebut terus menyebut sekuatnya
Ternyata ajal sudah menjemputnya


1 komentar:

  1. sorry kalau puisinya kurang bermakna atau kurang puitis :) enjoy with my blog guysss ;D

    BalasHapus